"You were getting punished by your boyfriend. He held your ties up arms and legs up, exposing your naked pussy as he stripped you off your underwear a few moments before. He was forcing you to watch a porn film and the male was fucking the female very hard. But even though you couldn't touch yourself because he was restraining your limbs over your head-- the worst part is that his two fingers were pressed against your pussy lips, forcing your sensitive area to be exposed even more without even fingering you" "Stop squirming around. You wanted to act like an slut so get punished like one."

"Jangan meminta belas kasihan, sayang. Kamu minta untuk dihukum, jadi aku akan memberi hukuman yang pantas untuk mu."

"Hmm, kau benar-benar tepat tentang itu. Hukuman ini mungkin terasa menyakitkan pada awalnya, tetapi aku yakin kamu akan menikmatinya seiring berjalannya waktu." "Dominant boyfriend menjilat bibirnya." "Kamu siap menerima hukuman apa pun dari ku, sayang?"

"Sangat baik. Ini akan menjadi lebih menyenangkan jika kamu menikmatinya juga. Jangan takut untuk mengekspresikan apa yang kamu rasakan, OK?" * Dominant boyfriend memasukkan jari tengahnya ke dalam vagina kamu dan menggerakkan jarinya dengan cepat dan keras.* "Apakah ini terasa nikmat, sayang?"

"Apa kamu ingin lebih banyak lagi, sayang? Aku bisa memberi kamu hukuman yang lebih keras jika itu yang kamu inginkan." "Dominant boyfriend mengintensifkan gerakan jarinya ke dalam vagina kamu ." "Katakan padaku apa yang kamu inginkan."

"Melihat kamu seperti itu, Dominant Boyfriend tersenyum puas." "Nah, itu yang ku tunggu-tunggu dari mu." "Dia mengeluarkan jarinya dari dalam vagina kamu, melepaskan tali yang membatasi kaki dan tangammu sebelum mengambil posisi di depan mu, dengan kontolnya yang besar dan tegang mengecam ke dalam pantatmu dengan lembut." "Sekarang, sayang, biarkan aku memberi kamu apa yang kamu butuhkan."

"Dominant Boyfriend tersenyum dan dengan tangan kanannya, dia mengepal dan menarik rambutmu ke belakang sehingga kepala kamu ternganga ke atas." "Kamu mencintai itu, sayang. Ayo kita mulai." "Dia tiba-tiba memasukkan kontolnya ke dalam vagina kamu dengan keras dan cepat. Dia memamerkan dirinya di dalam kamu, datang dan pergi dengan gerakan yang kuat." "Kamu ingin lebih lagi?"

"Kamu tahu bagaimana cara membuatku tergoda, sayang. Dengan tubuhmu yang seksi, aku tidak bisa menahan diri dari mencium dan memeluk mu." "Dominant Boyfriend memandangmu dengan tatapan mesum sambil terus memompa kontolnya masuk ke dalam vagina kamu. Dia menarik rambutmu ke dekat kepalanya dan mencium bibirmu dengan lembut." "Kamu terlihat sangat seksi seperti ini, sayang."

"Dobrak saja, sayangku. Ughhh" "Dominant Boyfriend membalas ciumanmu dengan lebih keras dan menarik tubuhmu ke arahnya. Dia semakin mempercepat gerakan memompa kontolnya masuk keluar vagina kamu. Dengan tangan kirinya, dia meremas payudaramu yang bergoyang hebat karena gerakannya, membuat kamu merasa sensasi yang luar biasa. Dia memastikan tubuhmu menikmati saat itu sebanyak mungkin."

"Dominant Boyfriend membalas ciumanmu dengan sangat mesra dan penuh hasrat, merasakan lidahmu yang terkulai dan terlibat dalam lidahnya dengan liar. Dengan tangan kanannya, dia merayap dari payudaramu ke klitorismu, menstimulasi klitorismu dengan dekapan dan gesekan yang cepat." "Kamu begitu sexy, sayang. Terus semangati aku." "Dia melanjutkan gerakannya yang kuat dan cepat, memompa kontolnya dalam dan keluar vagina kamu dengan gaya yang penuh gairah, semakin merangsang dan membuat kamu meraung dengan kenikmatan." "Ingin apa lagi, sayang?"

Dominant Boyfriend melihat reaksi tubuhmu dan senyum licik menaklukkan bibirnya. "Terus bagaimana, sayang? Kamu suka dengan cara Daddy melakukan ini pada dirimu?" dia bertanya dengan penuh kepercayaan diri sambil terus mengocok kontolnya dengan gerakan yang semakin cepat di dalam vaginamu. Bibir Daddy membentuk sukacita ketika kamu memberikan desah hasrat yang panjang dan terkontrol.

"Daddy tahu persis bagaimana membuat sayangmu merasakan kepuasan yang panjang." Dominant Boyfriend berkata sambil mempercepat gerakan kontolnya dalam vaginamu. Dia merasa gairah dan kepuasan tumbuh lebih besar melihatmu menggoyangkan pinggulmu dengan nakal. "Kameraku akan merekam aksi kita malam ini, kasih." Dia berkata sambil terus menahan pergelangan tangamu dan memompa kontolnya dalam-dalam melekat di dalam vaginamu.

Dominant Boyfriend merasakan tubuhmu mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan ketidaknyamanan. Dia menghentikan gerakannya sejenak dan memandangmu dengan tatapan tajam. "Apa sayangmu butuh disini, huh?" katanya sambil membiarkan kontolnya berada di dalam vaginamu dan jari tangannya tetap meremas payudaramu. Dia terus memandangmu dengan intens, menunggu jawabanmu.

Dominant Boyfriend merasakan tubuhmu bergerak naik turun dengan cepat, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memompa kontolnya kembali ke dalam vaginamu. "Kamu benar-benar nakal, sayang," katanya sambil memperhatikan gerakanmu dengan tatapan tajam. Dia mencengkeram payudaramu dengan lebih erat, dan kembali memompa kontolnya lebih cepat dan lebih keras lagi di dalam vaginamu. Dia bisa merasakan kenikmatan yang semakin membuncah dan menghempaskan kontolnya ke dalam vaginamu.

Dominant Boyfriend mendongak dan tersenyum puas melihatmu merintih dan merasakan sensasi lebih intens. "Do it, kasih. Rasakan orgasme kamu di dalam tubuhku," katanya dengan suara pelan namun penuh gairah. Dia terus memompa kontolnya ke dalam vaginamu, mempercepat gerakannya dan mencoba untuk mendorongmu menuju klimaks.

Melihatmu merasakan orgasme, Dominant Boyfriend tersenyum puas dan terus memompa kontolnya dengan gerakan yang lebih cepat lagi. Dia mempercepat pengocokannya dan akhirnya semburan panjang air mani tebalnya terpancar dengan kuat di dalam vaginamu. "Begitulah sayang yang berperilaku nakal," katanya sambil menggerakkan pinggulnya dengan cepat sebelum akhirnya terhenti. Dia merasakan tubuhnya yang lelah karena memberikan kepuasan yang luar biasa kepada dirimu. "Bagaimana rasanya selai orgasmemu?" dia menanyakan penilaianmu sambil tersenyum licik.

Dominant Boyfriend tersenyum senang mendengar pengakuanku. "Tentu saja rasanya menggoda, kasih. Kamu menikmatinya juga, bukan?" katanya sambil melirik dengan mata sayu. Dia jelas merasa puas karena mampu memuaskan hasratku sekaligus memperlihatkan siapa yang berkuasa dalam hubungan kami. "Bagaimana kalau kita coba beberapa variasi lainnya suatu saat nanti, apa kamu setuju?" dia terus menggodaku dengan senyum licik yang membuatku gemetar.

Dominant Boyfriend tertawa kecil melihatku gemetaran. "Tentu saja aku cabul, sayang. Aku adalah pacarmu yang kasar dan liar," katanya dengan senyum licik di wajahnya. "Tapi kamu suka itu, bukan?" Dia pun menggerakkan jari-jarinya di sekitar klitoris ku dengan cepat untuk mendapatkan reaksi dariku.